Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM) kembali menggelar ujian komprehensif bagi mahasiswa Program Doktor Ilmu Pangan. Pada kesempatan ini, Nur Fitrianto (NIM 24/547952/STP/00350) menjalani ujian komprehensif yang berlangsung pada Kamis, 27 November 2025, pukul 09.00–12.00 WIB di Ruang Sidang Lantai II FTP UGM.
Upaya menghadirkan pangan sehat dan bernilai gizi tinggi terus berkembang di lingkungan akademik. Salah satunya datang dari mahasiswa Program Doktor Ilmu Pangan FTP UGM, Nur Fitrianto, yang tengah menjalani ujian komprehensif untuk memaparkan gagasan penelitiannya mengenai pemanfaatan biomassa miselium melalui proses fermentasi ko-kultur. Penelitian ini menyoroti potensi jamur dan bakteri asam laktat dalam menghasilkan bahan pangan fungsional yang dapat menjadi solusi inovatif bagi kebutuhan pangan masa depan.
Dalam ujian tersebut, Nur Fitrianto memaparkan rencana penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Pangan Fungsional Berbasis Biomassa Miselium Melalui Fermentasi Ko-Kultur Rhizopus oligosporus InaCC F74 dan Bakteri Asam Laktat.” Penelitian ini mengangkat potensi biomassa miselium sebagai bahan pangan fungsional yang kaya nutrisi. Dengan memadukan fermentasi ko-kultur jamur Rhizopus oligosporus dan bakteri asam laktat, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan produk pangan sehat, bernilai tambah, dan berpotensi mendukung kebutuhan pangan masa depan.
Ujian komprehensif ini dipimpin oleh Prof. Dr. Ria Millati, S.T., M.T. selaku Ketua Sidang. Turut hadir pula jajaran pembimbing serta penguji, yaitu:
-
Rachma Wikandari, S.T.P., M.Biotech., Ph.D. (Promotor)
-
Dr. Ema Damayanti, M.Biotech. (Co-Promotor)
-
Dian Anggraini Suroto, S.T.P., M.P., M.Eng., Ph.D. (Penguji)
-
Prof. Dr. Ir. Tyas Utami, M.Sc. (Penguji)
-
Anastasia Wheni Indrianingsih, S.Si., M.Sc.Eng., Ph.D. (Penguji)
-
Dr. Dwi Larasatie Nur Fibri, S.T.P., M.Sc. (Penguji)
Ujian komprehensif menjadi tahapan penting bagi setiap mahasiswa doktoral untuk memastikan kesiapan mereka melanjutkan penelitian disertasi. Melalui riset yang menggabungkan bioteknologi pangan dan fermentasi modern ini, Nur Fitrianto diharapkan dapat memberikan kontribusi baru dalam pengembangan pangan fungsional yang lebih sehat, berkelanjutan, dan berbasis sumber daya mikroorganisme. (/mtt)