Dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Ir. Retno Indrati, M.Sc. dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian pada Selasa, 10 Januari 2023. Ia menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul “Teknologi Produksi dan Sifat Fungsional Peptida Bioaktif dalam Bahan Pangan”.
Ia memaparkan tentang kualitas berbagai bahan pangan sumber protein, teknologi produksi peptida bioaktif, kacang-kacangan sebagai sumber peptida bioaktif, pengaruh peptida bioaktif terhadap kesehatan, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas, penyerapan, bioavailabilitas dan bioaktivitas peptida bioaktif, serta teknologi yang dapat digunakan untuk mengembangkan pangan fungsional
“Kecenderungan sekarang, penyakit tidak menular (non-communicable diseases, NCD) makin meningkat, terutama penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan stroke), kanker, diabetes, dan penyakit pernapasan kronis. Jumlah kematian karena penyakit NCD ini terus meningkat secara global dan telah menyebabkan hampir tiga per empat kematian di dunia (sekitar 17 juta orang di bawah usia 70 tahun meninggal per tahun). Dari jumlah tersebut, sebesar 86% tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah (WHO 2022). Salah satu cara mengurangi risiko NCD adalah pengendalian penyakit hipertensi, obesitas, mengatur pola makan dan jenis makanan.” papar Retno Indriati.
Retno Indrati menerangkan bahwasanya beberapa hasil olahan pangan yang mengandung protein tinggi, seperti kacang-kacangan, sudah terbukti dapat membantu kesehatan tubuh, misalnya makanan hasil fermentasi seperti natto, douchi, tempe, dan lainnya, mempunyai aktivitas antihipertensi. Makanan hasil fermentasi ini banyak mengandung peptida bioaktif yang merupakan hasil hidrolisis enzimatis protein bahan selama fermentasi berlangsung. Selain mempunyai manfaat sebagai antihipertensi, makanan hasil fermentasi telah dipelajari mempunyai aktivitas antidiabetik, hypocholesterolemic, dan aktivitas anti-inflammatory. Selain efek yang menyehatkan, makanan hasil fermentasi merupakan produk makanan bergizi, sehat, lezat, dan mudah dicerna.
“Agar bahan olahan pangan tersebut mempunyai efek menyehatkan maka harus dipilih bahan baku dengan kadar protein tinggi dan mikrobia proteolitik. Bahan baku ini sangat banyak pilihannya, baik dari sumber nabati (seperti kacang-kacangan dan lain-lain) maupun hewani (seperti susu, ikan, dan lain-lain). Khusus untuk kacang-kacangan, komponen penyusunnya cukup lengkap, seperti lemak, protein dan asam amino esensial, karbohidrat kompleks, vitamin, mineral, serta serat pangan.” imbuhnya.
Pada penutup pidatonya, Retno Indrati menambahkan penjelasannya bahwa penelitian lebih lanjut masih perlu dikembangkan untuk menghasilkan produk-produk pangan fungsional yang lebih bervariasi, baik variasi produk maupun manfaatnya dengan mencampur beberapa bahan baku. Strategi perlu dibuat agar produk pangan fungsional yang dihasilkan kaya akan fungsi kesehatan, kaya peptida, kaya nutrisi, dan mempunyai sidat sensoris yang menarik bagi konsumen. (/lma)